Monday, March 17, 2025

Begini Permasalahan Stunting di Kota Dumai, Bagaimana Penanganannya?

DumaiHeadlines.com – Stunting, masalah pertumbuhan anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, masih menjadi perhatian serius di Indonesia, tak terkecuali di Kota Dumai. Masalah ini bukan sekadar tentang tinggi badan anak yang tidak sesuai usianya, tetapi juga tentang kualitas generasi penerus bangsa.

Mari kita tengok stunting yang terjadi di Kota Dumai dan apa yang bisa kita lakukan untuk menekannya.

Angka Stunting yang Terjadi di Kota Dumai

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan (HPK). Dampaknya sangat luas, mulai dari terhambatnya perkembangan otak, penurunan kemampuan kognitif, hingga peningkatan risiko penyakit di kemudian hari.

Kota Dumai, sebagai salah satu kota di Provinsi Riau, juga menghadapi permasalahan stunting. Mengutip laman mediacenter.dumaikota.go.id, dari data stunting Dinkes, grafik Kota Dumai berada di 23% pada 2022, dan 12,8% pada 2023. Namun, pada Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Juni 2024 naik jadi 14,9%. Hal ini mendorong Dinkes Kota Dumai untuk aktif melakukan evaluasi pengukuran dan intervensi serentak guna menekan angka tersebut.

Dalam website resmi Kementerian Kesehatan disebutkan bahwa menurut WHO (Organisasi Kesehatan Dunia), masalah kesehatan masyarakat dapat dianggap kronis bila prevalensi stunting lebih dari 20 persen.

Penanganan Stunting di Masing-Masing Kecamatan Kota Dumai

Setiap kecamatan di Kota Dumai memiliki kondisi yang berbeda dalam hal stunting. Dinukil dari berbagai sumber, berikut adalah gambaran kejadian dan penanganan stunting di masing-masing kecamatan:

  • Kecamatan Dumai Kota:
    • Sebagai pusat kota, kecamatan ini memiliki tantangan tersendiri dalam penanganan stunting. Data menunjukkan bahwa masih terdapat kasus stunting yang memerlukan perhatian khusus.
  • Kecamatan Dumai Selatan:
    • Di kecamatan ini, upaya penanganan stunting terus digalakkan melalui posyandu dan program-program kesehatan lainnya.
  • Kecamatan Dumai Timur:
    • Dengan wilayah yang cukup luas, penanganan stunting di kecamatan ini memerlukan koordinasi yang baik antara berbagai pihak.
  • Kecamatan Bukit Kapur:
    • Kecamatan ini aktif dalam melakukan edukasi gizi dan pemantauan tumbuh kembang anak untuk mencegah stunting.
  • Kecamatan Medang Kampai:
    • Upaya peningkatan akses terhadap makanan bergizi dan layanan kesehatan terus dilakukan di kecamatan ini.
  • Kecamatan Sungai Sembilan:
    • Dengan kondisi geografis yang beragam, penanganan stunting di kecamatan ini memerlukan pendekatan yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat setempat.
  • Kecamatan Dumai Barat:
    • Sama halnya dengan kecamatan lain, kecamatan ini juga terus berupaya untuk menurunkan angka stunting.

Penting untuk dicatat bahwa data ini bersifat dinamis dan terus diperbarui. Pemerintah Kota Dumai bersama berbagai pihak terus berupaya untuk menekan angka stunting di setiap kecamatan.

Upaya Penanganan Stunting di Kota Dumai

Pemerintah Kota Dumai telah mengambil berbagai langkah untuk mengatasi masalah stunting, di antaranya:

  • Peningkatan akses terhadap makanan bergizi:
    • Melalui program pemberian makanan tambahan dan edukasi tentang pentingnya gizi seimbang.
  • Peningkatan kualitas layanan kesehatan:
    • Dengan memperkuat posyandu dan layanan kesehatan ibu dan anak.
  • Edukasi dan sosialisasi:
    • Memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting sejak dini.
  • Kerja sama lintas sektor:
    • Melibatkan berbagai pihak, seperti dinas kesehatan, dinas pendidikan, dan masyarakat, dalam upaya penanganan stunting.

Peran Serta Masyarakat

Penanganan stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga membutuhkan peran serta aktif dari masyarakat. Mari kita bersama-sama wujudkan generasi Kota Dumai yang sehat dan berkualitas!

Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kita tentang masalah stunting di Kota Dumai. Mari kita bergandengan tangan untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak kita.

BERITA TERKAIT

FOLLOW US

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

BERITA TERKINI