DumaiHeadlines.com – Permasalahan penimbunan Sungai Nerbit Kecil di Kota Dumai masih belum berakhir. Aliansi Masyarakat Nerbit (AMN) terus memperjuangkan dugaan pelanggaran lingkungan tersebut.
Terbaru, AMN akan kembali menggelar demonstrasi pada Selasa (15/4/2025). Kali ini, aksi menyampaikan pendapat di depan publik itu menyasar PT Oleokimia Sejahtera Mas dan PT Energi Sejahtera Mas (ESM).
Kedua perusahaan Sinarmas Group tersebut dinilai sebagai pihak yang harus bertanggung jawab terhadap penimbunan Sungai Nerbit Kecil.
Menurut Koordinator Aksi, Johan Arifin, aksi kali ini merupakan penentangan terhadap arogansi Sinarmas Group. “Dalam penghitungan kami, mereka sudah empat kali melakukan tindakan yang arogansi,” ujarnya kepada Dumai Headlines, Senin (14/4/2025).
Pertama, kata Johan, ketika AMN dibenturkan dengan kelompok masyarakat lain ketika melakukan aksi demonstrasi pertama, yakni pada 24 Desember 2024.
“Kemudian, yang berikutnya, kami menilai ada kejanggalan ketika Komisi III DPRD Kota Dumai melakukan turun ke lapangan (turlap) pada 21 Januari 2025,” ungkap Johan.
“Anehnya, turlap yang dilaporkan sebagai Rapat Dengar Pendapat (RDP) oleh Sekretariat DPRD Kota Dumai itu tanpa melibatkan AMN dan dinas terkait,” sambungnya.
Lebih lanjut, Johan menyampaikan arogansi ketiga Sinarmas Group adalah ketika mereka tidak menghadirkan petinggi pengambil keputusan sebagaimana yang diminta Komisi II DPRD Kota Dumai saat RDP di Gedung DPRD Kota Dumai pada 18 Februari 2025.
“Dalam RDP dengan Komisi II itu, perwakilan perusahaan justru dengan pongah memperlihatkan berita acara ekspose dari Tim Rekomtek BWSS III yang menyatakan bahwa surat izin bisa diurus dan sedang diupayakan,” jelas dia.
Merasa ada yang tidak beres dengan berita acara ekspose itu, sejumlah anggota AMN pun meluruk kantor BWSS III di Pekanbaru. Dari audiensi tersebut, BWSS III justru menyatakan bahwa aksi penghilangan Sungai Nerbit Kecil adalah tindakan melanggar hukum.
“BWSS III sendiri mencabut berita acara yang sebelumnya telah diberikan kepada Sinarmas Group,” kata Johan.
“Sejak disampaikan tembusan surat tersebut, perwakilan Sinarmas Group menutup komunikasi dengan AMN. dan ini merupakan arogansi keempat Sinarmas Group,” bebernya.
Oleh karena pihak PT OSM atau Sinarmas Group menutup komunikasi, AMN pun memilih untuk melakukan aksi demonstrasi di kantor PT OSM dan PT OSM pada Selasa (15/4/2025).