Wednesday, May 14, 2025

Harga Mampu Bertahan, Bitcoin Dipandang sebagai Aset Lindung Nilai yang Solid

DumaiHeadlines.com – Bitcoin masih memperlihatkan kekuatannya pasca reli yang terjadi dengan bertahan di level harga USD94.000 saat ini. Hal itu terjadi terlepas dari mulai berkembangnya sentimen negatif dari memburuknya data ekonomi AS serta meningkatnya ketegangan antara India dan Pakistan.

Sementara, di sisi makroekonomi, Indeks Manufaktur Dallas Fed anjlok tajam ke -35,8 dari -16,3 di bulan sebelumnya, mencatatkan level terburuk sejak pandemi Covid-19 mengguncang ekonomi dunia pada Mei 2020.

Analis menilai penurunan itu dipicu oleh ketidakpastian yang meningkat akibat kebijakan tarif Presiden Trump terhadap China. Kondisi ini memperburuk kekhawatiran pasar tentang prospek pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat.

Di tengah situasi AS tersebut, Pakistan mengklaim bahwa India sedang mempersiapkan serangan militer ke wilayahnya, menyusul insiden teror yang menewaskan 26 orang di Kashmir, pekan lalu. Bentrokan di perbatasan antara kedua negara tersebut semakin memperkeruh sentimen risiko global.

Analyst Reku, Fahmi Almuttaqin menyebutkan bahwa ketahanan Bitcoin di tengah tekanan makroekonomi dan geopolitik ini memperkuat pandangan bahwa Bitcoin semakin dipandang sebagai aset lindung nilai yang solid, serupa dengan emas.

“Jika tren ini terus berlanjut, Bitcoin berpotensi menarik arus modal lebih besar dari investor yang mencari perlindungan dari ketidakpastian global,” ungkap Fahmi dalam keterangan resminya, Rabu (30/4/2025).

Pekan ini, rilis data inflasi PCE AS pada 30 April 2025 akan menjadi peristiwa yang cukup diantisipasi oleh para investor.

“Meskipun kemungkinan The Fed akan menahan suku bunga pada pertemuan 7 Mei mendatang, tingkat inflasi yang lebih tinggi mungkin akan meningkatkan kekhawatiran investor yang dapat berdampak pada kembali melemahnya pasar kripto,” terangnya.

Selain itu, laporan tenaga kerja AS yang akan dirilis pada 2 Mei juga akan menjadi data penting yang akan dipertimbangkan The Fed dalam mengambil keputusan.

“Resiliensi sektor tenaga kerja menjadi salah satu faktor penting yang dapat turut mendukung kekuatan ekonomi di tengah belum pastinya dampak kebijakan tarif yang ada saat ini,” ujar dia.

Aset Kripto Bisa Jadi Alternatif Pilihan buat Investor

Outlook Bitcoin yang cukup positif membuat aset kripto tersebut cocok untuk dijadikan pilihan baik bagi para investor pemula maupun yang sudah berpengalaman.

Investor berpengalaman, kata Fahmi, mungkin telah memiliki strategi pengelolaan portofolio yang baik dengan mengintegrasikan aset kripto seperti Bitcoin.

“Sedangkan bagi para investor pemula, mencoba mengeksplorasi komposisi yang tepat seperti menggunakan strategi akumulasi seperti Dollar Cost Averaging (DCA) mungkin menjadi opsi yang cukup nyaman untuk diambil,” ujar Fahmi.

“Sedangkan bagi para investor yang memiliki toleransi lebih tinggi terhadap risiko, altcoin dengan naratif-naratif yang menarik bisa menjadi pilihan diversifikasi lebih untuk mengoptimalkan potensi keuntungan di masa depan,” sambungnya.

Menurutnya, dalam melakukan DCA, investor pemula dapat mengoptimalkan fitur yang memudahkan berinvestasi ke aset kripto potensial. Misalnya di fitur Packs di Reku, investor bisa berinvestasi pada berbagai crypto blue chip dengan performa terbaik dalam sekali swipe untuk memudahkan diversifikasi.

“Terlebih, fitur Packs yang dilengkapi dengan sistem Rebalancing akan membantu investor menyesuaikan alokasi investasinya sesuai dengan kondisi pasar secara otomatis. Dengan begitu, strategi DCA yang dilakukan dapat lebih mudah, praktis, dan optimal,” pungkas Fahmi.

BERITA TERKAIT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

FOLLOW US

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

BERITA TERKINI