DumaiHeadlines.com – Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat Pelabuhan Dumai bersama Serikat Buruh Sejahtera Independen’92 dan Serikat Buruh Kota Dumai melakukan aksi long march ke tiga titik.
Jumat (2/5/2025) pagi sekitar pukul 08.30 WIB, massa TKBM dan sejumlah perwakilan dari SBKD tampak sudah bersiap melakukan aksi. Mereka berkumpul di titik awal yakni Kantor Koperasi TKBM Pelabuhan Dumai, Jalan Datuk Laksamana No 70, Kota Dumai.
Tidak lama kemudian, mereka pawai beriringan menuju ke titik aksi pertama yaitu Kantor Dinas Tenaga Kerja Kota Dumai. Di sini, massa disambut Kepala Disnaker Kota Dumai, Satrio Wibowo beserta jajarannya di halaman Kantor Disnaker Kota Dumai.
Selain itu, tampak juga perwakilan dari Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian, serta Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Dumai, Agus Gunawan. Tentunya, aksi damai ini turut dikawal dari pihak kepolisian.
Sampaikan Surat untuk Menaker Melalui Disnaker Kota Dumai
Selama di Kantor Disnaker, massa TKBM melakukan orasi. Mereka menyampaikan aspirasi terkait perlindungan ketenagakerjaan atau tenaga kerja bongkar muat yang penuh risiko, serta menyerahkan Naskah Konsensus May Day 2025.
“Kami SBSI’92 Kota Dumai dan SBKD mendesak Meteri Tenaga Kerja Republik Indonesia segera mengesahkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan tentang Perlindungan Kerja bagi TKBM di Pelabuhan yang telah diharmonisasikan dengan tetap menjadikan Koperasi TKBM sebagai penyelenggara TKBM di Pelabuhan bukan badan hukum lain,” ucap sang orator, Roni Iriandani dari SBSI’92 Kota Dumai di Kantor Disnaker Kota Dumai, Jumat (2/5/2025).

Sebelum mengakhiri aksinya di Kantor Disnaker Kota Dumai, massa aksi menitipkan surat untuk Menteri Tenaga Kerja kepada Kepala Disnaker Kota Dumai, Satrio Wibowo.
Long March ke Kantor Pelindo Regional I Dumai
Usai melakukan aksi di Disnaker Kota Dumai, massa aksi melanjutkan long march ke Kantor Pelindo (Persero) Regional I Dumai. Sesampainya di Kantor Pelindo, massa aksi sempat ditemui manajemen di depan gerbang kantor.
Namun, massa mendesak untuk melakukan aksi damainya di halaman Kantor Pelindo Dumai. Pada akhirnya, perwakilan pihak Pelindo yakni General Manager Pelindo Dumai, Jonathan Ginting dan Branch Manager Pelindo Multi Terminal Branch Dumai, Teddy Fadillah, bersedia memenuhi keinginan massa aksi.

Di hadapan pimpinan Pelindo Dumai, penanggung jawab aksi Agoes Budianto menyampaikan keluhan-keluhan TKBM Pelabuhan Dumai, salah satunya turun drastisnya kunjungan kapal di Pelabuhan. Turunnya kunjungan tersebut tentunya memengaruhi pekerjaan dan penghasilan TKBM.
“Ada Tersus yang diberikan Pelabuhan Umum Sementara oleh negara, dan ini mengakibatkan pelabuhan-pelabuhan barang-barang umum seharusnya masuk ke Pelindo, sekarang masuk ke Tersus-Tersus itu. Okelah, kalau tidak 100 persen, ini 100 persen, sehingga nanti 5 tahun ke depan kita memprediksi kita tinggal abu saja,” ungkap Agoes Budianto melalui pengeras suara.
Dalam aksinya di Kantor Pelindo Regional I Dumai, massa aksi juga menitipkan pernyataan sikap TKBM Pelabuhan Dumai untuk Menteri Perhubungan melalui manajemen Pelindo Regional I Dumai.

Dari Kantor Pelindo Regional I Dumai Lanjut ke Pertamina Hulu Rokan
Selesai dengan aksi di Pelindo Regional I Dumai, massa aksi TKBM Pelabuhan Dumai melanjutkan aksinya di titik terakhir, yakni Kantor Pelabuhan Pertamina Hulu Rokan (PHR).
Massa aksi ditemui Humas PHR, Rizal di depan gerbang Kantor Pelabuhan PHR yang berada di Jalan Datuk Laksamana, Kota Dumai. Mereka pun menyambut baik massa aksi yang melakukan long march ini.
“Waktu masih Amerika, Chevron, kita TKBM dapat kerja, jangan nanti sudah bendera Merah Putih kita tidak dapat kerja, kita akan duduk di sini selama 1 bulan. Kami ada 1.200 anggota siap dirikan tenda di sini selama 1 bulan,” pekik Agoes Budianto.

Sebagaimana di dua titik sebelumnya, massa aksi juga menyerahkan surat kepada manajemen PHR, dan memberikan deadline selama 1 pekan ke depan untuk direspons.
Surat dari massa aksi TKBM itu pun diterima dengan baik oleh pihak manajemen Pelabuhan PHR, dan dijanjikan akan diberikan jawaban setelah satu minggu ke depan.
“Kami mewakili dari manajem PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) di Dumai, mengucapkan terima kasih banyak atas kehadiran bapak-bapak dalam rangka Hari Buruh,” ujar Rizal.

“Surat permohonan atau pun rencana audiensi sudah saya terima, dan akan saya teruskan ke pimpinan atau manajemen, terutama ke Direktur,” lanjut dia.
Setelah mendapat penjelasan dari pihak manajemen, akhirnya massa aksi TKBM Pelabuhan Dumai dan SBKD membubarkan diri dengan tertib.