Wednesday, May 14, 2025

Nurnaningsih: Ikon Perfilman Indonesia dan “Bom Seks” Pertama yang Mengguncang Era 1950-an

DumaiHeadlines.com – Nama Raden Nganten Nurnaningsih mungkin terdengar asing oleh generasi sekarang. Artis yang populer di era 1950-an ini dikenal sebagai “Bom Seks” pertama di Tanah Air. Dan berikut informasi tentang Nurnaningsih yang dirangkum dari beragam sumber.

Latar Belakang dan Garis Keturunan

Nurnaningsih lahir di Surabaya dari pasangan Raden Nganten Soekini Martindjung dan Raden Kadjat Kartodarmodjo. Ia merupakan keturunan bangsawan Jawa, dengan garis keturunan dari Sultan Agung Mataram di pihak ayah dan Prabu Brawijaya V di pihak ibu. Sebagai anak kedua dari delapan bersaudara, masa kecilnya diwarnai oleh nilai-nilai aristokratik yang kuat.

Karier Awal dan Terobosan di Dunia Film

Nurnaningsih memulai debut filmnya pada 1953 melalui film Krisis karya Usmar Ismail, di mana ia memerankan tokoh utama bernama Ros. Film ini menjadi salah satu film terlaris setelah Terang Boelan (1937). Namun, peran kontroversialnya datang pada 1954 dalam film Harimau Tjampa karya D. Djajakusuma, di mana ia tampil setengah telanjang—sebuah hal yang belum pernah terjadi sebelumnya di perfilman Indonesia. Tindakan ini memicu perdebatan sengit antara seniman dan lembaga sensor pada masa itu.

Menanggapi kritik tersebut, Nurnaningsih menyatakan:

“Saya tidak akan memerosotkan kesenian, melainkan hendak melenyapkan pandangan-pandangan kolot yang masih terdapat dalam kesenian Indonesia.”

Skandal Foto dan Pengasingan

Pada pertengahan 1954, beredar foto-foto telanjang Nurnaningsih yang diambil oleh fotografer tak dikenal. Foto-foto tersebut menimbulkan kegemparan di masyarakat dan dianggap bertentangan dengan nilai-nilai ketimuran. Akibatnya, ia dipanggil oleh kepolisian Jakarta dan film-filmnya diboikot di beberapa daerah, termasuk Kalimantan Timur. Setelah merilis film Kebun Binatang pada 1955, Nurnaningsih menghilang dari dunia hiburan selama 12 tahun.

Nurnaningsih. (Foto: X @inggaharya)

Kehidupan di Pengasingan dan Kembalinya ke Dunia Film

Selama masa pengasingannya, Nurnaningsih menjelajahi berbagai daerah di Indonesia dan menjalani berbagai profesi, termasuk sebagai pelukis sketsa, guru bahasa Inggris dan Belanda, penjahit, pianis, penyanyi, dan bahkan menjadi penjaga gawang sepak bola selama enam tahun. Ia kembali ke dunia film pada 1968 dengan peran kecil dalam film Djakarta, Hongkong, Macao. Pada 1972, ia membintangi film Seribu Janji Kumenanti dan terus berakting hingga akhir dekade 1980-an.

Kehidupan Pribadi dan Warisan

Nurnaningsih menikah sebanyak 12 kali sepanjang hidupnya. Pernikahan pertamanya dengan pelukis Kartono Yudhokusumo pada 1945 menghasilkan dua anak. Pernikahan keduanya dengan mantan letnan Basir Ibrahim pada 1955 menghasilkan seorang putri, namun berakhir setahun kemudian. Pernikahan ketiganya dengan Yan Karel Thomas juga berakhir dengan perceraian, dan ia memiliki seorang putra dari hubungan tersebut. Menariknya, Presiden Soekarno pernah menghadiahkan sebuah rumah kepadanya sebagai bentuk penghargaan atas kontribusinya di dunia seni.

Di akhir hayatnya, Nurnaningsih menderita kelumpuhan dan diabetes mellitus. Ia meninggal dunia pada 21 Maret 2004 di kediaman putrinya di Tebet, Jakarta Selatan, dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Menteng Pulo.

Nurnaningsih. (Foto: X @inggaharya)

Filmografi Terpilih

Krisis (1953)

Harimau Tjampa (1954)

Klenting Kuning (1954)

Kebun Binatang (1955)

Djakarta, Hongkong, Macao (1968)

Seribu Janji Kumenanti (1972)

Kembang-Kembang Plastik (1977)

Malam Satu Suro (1988)

Warisan dan Pengaruh

Nurnaningsih dikenang sebagai ikon kebebasan ekspresi dalam seni peran Indonesia. Keberaniannya dalam menantang norma-norma sosial dan tampil di luar batas konvensional menjadikannya simbol emansipasi perempuan di dunia hiburan. Ia sering dibandingkan dengan Marilyn Monroe dan tetap menjadi inspirasi bagi generasi seniman berikutnya.

Melalui artikel ini, diharapkan pembaca dapat memahami lebih dalam tentang sosok Nurnaningsih dan kontribusinya dalam dunia perfilman Indonesia.

Profil Singkat

Nama lengkap: Raden Nganten Nurnaningsih

Tempat, tanggal lahir: Surabaya, 5 Desember 1925

Wafat: Jakarta, 21 Maret 2004

Pekerjaan: Aktris, guru, pelukis

Tahun aktif: 1953–1988

Anak: 4

BERITA TERKAIT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

FOLLOW US

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

BERITA TERKINI