Sunday, October 5, 2025

Mengenang Kisah Asmara Yurike Sanger dengan Soekarno: Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama

DumaiHeadlines.com – Yurike Sanger, yang dikenal sebagai istri ketujuh Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, meninggal dunia pada Rabu (17/9/2025), di Amerika Serikat. Kabar ini dikonfirmasi oleh putranya, Yudhi Sanger, melalui unggahan di akun Instagram pribadinya.

“Selamat Jalan Mama Tercinta, Yudhi yg akan jaga Mama Disana yaa.. Tunggu Yudhi ya ma..😇 Mama Sudah Happy Mama sudah Fight Dari semua penyakit mama Di Dunia..Yudhi Sayang Mama… Kita Semua Sayang Mama yaa..” tulis Yudhi dalam caption unggahan foto dirinya besama sang ibunda, yang dikutip pada Jumat (19/9/2025).

Pada unggahan yang sama, Yudhi juga menyebutkan bahwa ibundanya meninggal dunia di San Gorgonio Memorial Hospital, California. “Rencana akan dibawa ke rumah duka di RS Fatmawati (Jakarta),” sambungnya.

Yurike Sanger meninggal dunia pada usia 80 tahun di San Gorgonio Memorial Hospital, California. Mendiang diketahui telah berjuang melawan penyakit kanker payudara.

Dalam keterangannya, Jumat (19/9/2025), pihak Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, melalui Direktur Perlindungan WNI, Judha Nugraha menyampaikan bahwa Konsulat Jenderal RI (KJRI) Los Angeles telah berkoordinasi dengan keluarga untuk membantu proses pemulangan jenazah ke Indonesia. Otoritas California sedang memproses sertifikat kematian sebagai salah satu dokumen yang diperlukan.

Yurike Sanger lahir pada 22 Mei 1945 di Poso, Sulawesi Tengah. Dia memiliki darah keturunan Jerman dari ayahnya, dan Manado dari ibunya. Pertemuannya dengan Soekarno terjadi pada 1963, ketika dirinya masih berstatus pelajar dan menjadi bagian dari Barisan Bhinneka Tunggal Ika dalam sebuah acara kenegaraan.

Hubungan mereka berkembang hingga akhirnya menikah secara siri pada 6 Agustus 1964. Namun, pernikahan ini tidak berlangsung lama. Di tengah gejolak politik pasca-peristiwa G30S, Soekarno dan Yurike berpisah pada 1967. Setelah itu, Yurike memilih untuk menjalani kehidupan yang lebih privat dan jauh dari sorotan publik. Dia menikah lagi dan tinggal di Amerika Serikat.

Kepergian Yurike Sanger menjadi penutup dari sebuah babak sejarah, mengenang kembali kisah cinta yang penuh liku di balik sosok seorang pemimpin besar bangsa. Dan berikut perjalanan asmara Soekarno dengan Yurike Sanger yang dirangkum dari berbagai sumber.

Perjalanan Cinta Yurike Sanger dan Soekarno

Siapa sangka, di balik sosok karismatik Presiden Pertama Republik Indonesia, Soekarno tersembunyi sebuah kisah cinta yang mendalam dan penuh liku. Salah satu babak terpenting dalam hidupnya adalah hubungannya dengan Yurike Sanger. Kisah mereka bukan hanya sebatas percintaan, tetapi juga cerminan dari dinamika politik dan sosial di era 1960-an.

Pertemuan Tak Terduga di Panggung Teater

Yurike Sanger adalah seorang gadis keturunan Manado, Sulawesi Utara yang dikenal memiliki paras cantik dan cerdas. Dia tumbuh sebagai pribadi yang aktif dalam berbagai kegiatan. Awal pertemuannya dengan Soekarno terjadi pada 1963 saat upacara bendera.

Kala itu, Yurike, yang statusnya masih pelajar, membuat Soekarno jatuh cinta pada pandangan pertama. Yurike pun sempat diajak Soekarno duduk dan ngobrol bersama, sebelum akhirnya diantar pulang ke rumah.

Sejak saat itu, Soekarno mulai mendekati Yurike. Hubungan mereka berkembang menjadi lebih serius. Presiden Soekarno yang dikenal kharismatik ternyata bisa menjadi sosok yang romantis dan hangat. Ia kerap kali mengirimkan surat, bunga, dan hadiah kecil kepada Yurike, menunjukkan betapa besar perasaannya. Hubungan mereka berlanjut hingga akhirnya pada 1964, Soekarno menikahi Yurike. Namun, pernikahannya ini tidak dipublikasikan secara luas.

Pernikahan Rahasia di Tengah Gejolak Politik

Pernikahan antara Yurike Sanger dan Soekarno dilangsungkan secara diam-diam. Soekarno yang saat itu menjabat sebagai presiden tentu tidak bisa melakukan pernikahan secara terbuka mengingat dia sudah memiliki istri-istri lainnya. Pernikahan tersebut tercatat dilakukan secara siri di rumah pribadi Soekarno di Bogor.

Kehidupan Yurike sebagai istri Soekarno berlangsung singkat. Gejolak politik yang memuncak pada 1965 menjadi penyebab utama kandasnya hubungan mereka. Peristiwa Gerakan 30 September (G30S) mengubah segalanya.

Kondisi politik yang tidak menentu membuat Soekarno mengambil keputusan sulit, yaitu menceraikan Yurike pada 1967. Keputusan ini diambil untuk melindungi Yurike dari dampak buruk gejolak politik yang bisa membahayakan keselamatannya.

Akhir Hidup dan Warisan Kisah Cinta

Setelah perpisahan tersebut, Yurike Sanger memilih untuk kembali ke kehidupan pribadinya dan menjauh dari sorotan publik. Ia menikah lagi dan menjalani hidup yang jauh dari hiruk-pikuk politik. Soekarno sendiri, setelah dicopot dari jabatannya sebagai presiden, menjalani masa-masa akhir hidupnya dalam pengasingan. Mereka tidak pernah lagi bertemu.

Kisah Yurike Sanger dan Soekarno menjadi salah satu kisah cinta yang paling mengharukan dalam sejarah Indonesia. Ia menunjukkan bahwa di balik sosok Soekarno yang megah, ada sisi manusia yang rapuh dan penuh cinta.

Yurike Sanger akan selalu dikenang sebagai sosok kekasih yang tulus, yang harus berkorban demi cinta dan keselamatan di tengah badai politik. Kisah mereka adalah pelajaran tentang cinta, pengorbanan, dan bagaimana takdir bisa membawa dua insan bersama hanya untuk dipisahkan oleh sejarah.

BERITA TERKAIT

Leave a Reply

FOLLOW US

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
spot_img

BERITA TERKINI