DumaiHeadlines.com – Industri fesyen terus memperlihatkan dinamiika yang kompetitif dalam lanskap pertumbuhan brand lokal di Tanah Air. Terdapat satu brand lokal Thenblank yang tampil dengan pendekatan humanized minimalism.
Pendekatan tersebut menyuguhkan produk desain minimalis dan versatile, namun dikemas lewat storytelling relevan dengan gaya hidup perempuan muda urban Indonesia. Berdiri sejak 2015, Thenblank memiliki semangat cepat, dinamis, namun tetap menjunjung estetika dan kerapihan.
Nilai-nilai tersebut tidak hanya diterjemahkan ke dalam setiap koleksi busananya, tapi juga strategi dalam menjangkau konsumen yang lebih luas di ranah digital melalui kolaborasi strategis bersama salah satu ecommerce Shopee.
Founder Thenblank, Mutiara Kamila Athiyya pun membagikan kisah perjalanannya dalam membangun dan mengembangkan mereknya. Dia menyebutkan jika memulai bisnisnya sejak umur 15 tahun. Usia tersebut, menurutnya, merupakan umur yang bagi banyak orang mungkin masih dianggap terlalu muda untuk bermimpi besar.
“Tapi bagi saya, mimpi justru harus dimulai sedini mungkin. Semuanya kami mulai dari nol, setiap proses, sekecil apapun, segalanya terasa berarti. Saya belajar membentuk sistem kerja yang profesional, meskipun kami adalah tim yang masih sangat muda dengan rata-rata umur di bawah 30 tahun,” jelas Mutiara, seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya, Kamis (5/6/2025).
“Dari produksi yang dulu dilakukan serba manual, menyusun SOP dari kertas kosong, sampai membangun relasi yang sehat dan jangka panjang dengan para mitra. Tentu semua kami lakukan dengan prinsip saling percaya karena ingin tumbuh bersama,” lanjut dia.
Thenblank diawali dengan sederhana, yakni dari sebuah ruang tamu kecil di pinggiran Jakarta. Berbekal modal Rp1.500.000 dan mimpi besar, Mutiara mencoba menciptakan pakaian harian yang tetap stylish dan nyaman.
Kecintaannya pada fashion tumbuh secara organik, terinspirasi dari sang Ibu yang memiliki butik kecil. Dari situ, dia belajar tentang dunia tekstil dan desain dan semangat mencari ciri khas brandnya sendiri, untuk menjadi brand lokal yang kuat di lini daily wear hingga workwear.
Pada 2018, transformasi besar dimulai ketika Thenblank resmi membuka toko online di Shopee. Keputusan ini menjadi langkah strategis dan bukan semata mengikuti tren, tetapi untuk hadir di tempat target pasar mereka berada, yakni para pelanggan muda urban yang aktif berbelanja secara digital.
“Di tahun 2024, lebih dari 45% total order kami berasal dari sesi live, angka yang naik signifikan dibandingkan 2023. Bahkan Program Shopee Affiliate membantu memperluas eksposur brand ke audiens Gen Z dan milenial. Membuktikan bahwa konsumen hari ini mencari pengalaman belanja yang lebih personal,” beber Mutiara.
Potensi pertumbuhan yang kuat ini memberikan kepercayaan diri bagi Thenblank untuk mulai menjajaki destinasi ekspor, seperti Malaysia dan Singapura.
Lebih dari sekadar tren, kekuatan utama THENBLANK terletak pada kemampuannya membaca momen-momen kehidupan dan menerjemahkannya ke dalam koleksi busana. Pendekatan ini terlihat jelas dalam beberapa koleksi tematik yang dirancang dengan cermat. Seri “Back to Office” misalnya, diluncurkan saat masa transisi pasca pandemi, ketika masyarakat mulai kembali beraktivitas dan membutuhkan busana yang nyaman. Lalu ada “Raya: Nostalgia” (2024) dan “Raya: Temurun” (2025), dua koleksi yang dirancang menyambut momen Lebaran dengan sentuhan kekayaan budaya.
Juli 2025 ini, Thenblank menyiapkan peluncuran koleksi denim eksklusif bertajuk “Blueprint” yang akan dijual khusus di Shopee. Koleksi ini merupakan pengembangan dari produk denim sebelumnya yang menjadi salah satu best seller.
Koleksi Blueprint menghadirkan celana barrel, rok, dan outerwear dengan potongan timeless dan versatile, dirancang untuk perempuan urban yang ingin tampil tangguh namun tetap nyaman.