Monday, March 17, 2025

Dilirik Label Australia, Antivora Persiapkan Materi Album Kedua

DumaiHeadlines.com – Antivora, band death metal asal Dumai, Riau, sukses meluncurkan album perdananya bertajuk Hypothesis Diathesis pada Oktober 2021. Album dengan delapan track itu pun sudah bisa dinikmati di platform musik digital Spotify.

Setelah lebih dari 3 tahun perilisan Hypothesis Diathesis, Antivora sebenarnya memiliki rencana untuk menelurkan album kedua. Sayangnya, band yang lahir sejak 2012 itu masih menghadapi banyak kendala untuk merealisasikannya.

Kendati demikian, Antivora sudah memiliki 2 materi anyar yang sempat diperdengarkan ke salah satu label asal Australia. Hal ini sebagaimana diungkapkan sang leader Va’aruf Alwi, beberapa waktu lalu.

“Kami sih penginnya bikin album lagi. Banyaklah ide dan rencana kami untuk album berikutnya ini, cuma kendala terberat Antivora itu susah banget cari waktu untuk berkumpul. Ya, para personel kami masih sibuk dengan urusan dapur masing-masing,” tutur Alwi saat berbincang di sebuah warung.

Alwi sendiri belum bisa memastikan kapan kira-kira seluruh materi untuk album mendatang bisa rampung. Namun, mereka bertekad bisa menyelesaikannya setidaknya pada tahun depan atau 2025.

Antivora sendiri memiliki pengalaman yang rumit saat kali pertama menghadirkan album Hypothesis Diathesis sekitar 3 tahun lalu. Tidak mudah bagi mereka menjalani proses rekaman maupun menggandeng label yang bersedia merilisnya.

“Kalau rekaman, wah kita benar-benar effort banget. Kita sendiri bertekad bahwa album pertama ini harus bisa rampung. Segenap upaya kita lakukan, apalagi saat itu kami lagi semangat-semangatnya untuk punya dokumentasi karya,” ungkap Alwi.

Tidak berhenti sampai di situ, para personel Antivora juga sempat kesulitan memperoleh label yang mau memproduksi dan mendistribusikan debut albumnya. Setelah ditolak sana-sini, akhirnya Antivora mendapat anggukan saat memperdengarkan materi lagunya ke Asep Walam atau yang dikenal Alam Gerilya dari Edelweiss Records (Jakarta).

“Maklum mas, band kami dari kampung, dari kota kecil, siapa yang mau ngelirik. Sampai akhirnya, saya benar-benar banyak terima kasih buat Bang Alam yang bukan hanya menerima, tapi juga begitu antusias dengan lagu kami. Saat itu, kami kasih single Hypothesis Diathesis,” jelas pria yang gemar memancing ini.

Materi album sudah siap, label juga sudah didapat, ternyata Antivora masih harus berjuang lagi saat akan me-launching albumnya secara resmi. Ya, mereka terganjal dengan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), mengingat kala itu masih pandemi Covid-19.

Akan tetapi, para personel Antivora berhasil menyiasati kondisi tersebut. Dengan dibantu dan didukung teman-teman satu scene, akhirnya Alwi dkk sukses melangsungkan launching album Hypothesis Diathesis secara live streaming dari sebuah lokasi pada 17 Oktober 2021.

“Saat itu kami udah nekat banget. Kami setting tuh salah satu tempat hiburan di Dumai agar suaranya kedap, enggak terdengar dari luar. Pemiliknya sendiri sempat ketar-ketir, tapi kami mampu meyakinkan orangnya. Pokoknya kami jamin ke dia kalau sebelum maghrib, seluruh kegiatan sudah selesai,” beber Alwi.

Usai merilis debut album, Antivora ikut rajin mempromosikannya. Hingga akhirnya ada label musik ekstrem metal asal Australia yang berminat untuk merilis album berikutnya. Bahkan, label ini bersedia menanti karya-karya Antivora selanjutnya.

Antivora pun memperdengarkan 2 buah single baru ke pihak label tersebut. Alwi bersyukur kedua materi lagu tersebut mendapatkan respons positif. Meskipun begitu, Alwi dkk tidak bisa menjanjikan kapan materi-materi lainnya tersedia.

“Sudah kami sampaikan ke mereka kalau kami masih belum bikin materi-materi lagu lainnya. Kami juga tidak tahu kapan kami bisa menyelesaikan, tapi kami berusaha tahun depan sudah bisa mengumpulkan seluruh materinya,” ujarnya.

“Tema album mendatang besar kemungkinan tidak jauh dari album Hypothesis Diathesis, yang banyak mengangkat hal-hal berbau religi. Ya, kita lihat saja nanti,” lanjut Alwi sebelum mengakhiri pembicaraan.

Untuk diketahui, Antivora merupakan band asal Dumai yang mengusung genre technical death metal. Berdiri sejak 2012, band ini juga sudah beberapa kali mengalami pergantian personel, dan formasi terakhir Antivora beranggotakan Alwi (vokal), Deva (drummer), dan Yani (gitaris).

BERITA TERKAIT

FOLLOW US

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

BERITA TERKINI